kedai kopi,
Mencicipi Pizza dari Olahan Nasi
Unlock Coffeeshop
Jujur saya sangat minim refrensi tempat ngumpul asyik. Okey, saya
mengaku, saya bukan orang gaul yang rajin-rajin ngafe, jalan sana sini,
nongkrong dari sore sampai malam atau malam ke pagi. Saya hanya perempuan biasa
yang berharap bisa memindahkan bulan ke dalam botol kaca. #tsah
Nah karena minimnya pengalaman tersebut maka setiap ditanya dimana
tempat buat ketemuan atau kumpul, saya mentok menjawab perpustakaan, toko buku
dan kedai kopi. Untuk satu dua tiga kali pertemuan tidak apa-apa, namun kalau
sering-sering ternyata menjemukan juga. Banyak temen yang minta pindah tempat,
utamanya mereka yang dari luar kota atau mereka yang tidak begitu suka buku
namun saya paksa ketemu di perpustakaan.
Kalau ke kedai kopi maka yang terjadi hanyalah itu-itu saja, pesan kopi
dan cemilan yang seadanya lalu ngobrol lalu usai. Biasa tidak berkesan. Mentok
lihat barista sedang mengolah kopi.
Karena saya orangnya kadang bosenan dan ingin menjajal hal baru meski
ngakunya bukan orang gaul, saya kegirangan dan langsung meng-iya-kan ajakan
temen-temen Kompasiana untuk kumpul di Unlock Coffeeshop. Saya sudah
iya-iya aja padahal belum tahu alamat Unlock itu di mana. Jangankan alamat,
dengar nama coffeeshop satu itu aja
baru baru ini.
Kedai Kopi
Coffeeshop tempat kumpul dan bermain
Di Jalan Palangan Tentara Pelajar (utara hotel Alana) Unlock
coffeeshop berdiri. Bangunannya menjulang karena ternyata ada beberapa
lantai yang ternyata lantai atasnya merupakan ruang bermain, escape room. Saya sudah kegirangan aja
merasa ingin diajak main di sana namun ternyata tidak. Ya sudahlah yang penting
makan.
Pertama kali masuk Unlock Coffeeshop yang saya temui adalah keramahan
mbak-mbak kasir yang membukakan pintu. Lalu ruangan kafe yang modern dan fotoable banget. Saya meyakinkan diri
bakal betah lama-lama di tempat ini dengan suasana nyaman dan penuh dengan
aroma kopi. Saya yakin seandainya saya datang dengan teman-teman dari luar
kota, mereka juga akan setuju kalau tempat ini memang nyaman untuk berkumpul
dan diskusi (diskusi apa saja).
Di sofa sudah ada manager kafe dan beberapa teman yang datang lebih
awal. Saya disambut lagi dengan senyum dan jabat tangan hangat. Inilah yang
saya sukai dari sebuah pelayanan restoran/ kafe, disambut dengan hangat.
Selain sofa, lukisan dan meja yang cantik, mata saya juga disuguhi aneka
buku-buku, mainan yang bisa dimainkan dan jajaran biji kopi yang dipajang dalam
plastik-plastik.
“Sambil menunggu pesanan pengunjung bisa baca buku atau memainkan mainan
yang sudah kami sediakan. Unlock punya tagline lets eat, play and drink. Makan
bermain dan minum semua bisa dilakukan di sini,” kata Om Andhika yang menemani
saya melihat-lihat aneka kopi yang sengaja dipamerkan.
“Biar semakin seru dan betah di sini.”
Saya tergelak dengan ucapan beliau. Betapa tahu banget kalau pengunjung
memang butuh permainan (selain makan dan minum).
Saat yang lain asyik foto dan melihat aneka kegiatan di meja barista,
saya lebih memilih menyingkir ke kasir dan bertanya hal-hal remeh kepada
mbak-mbak yang ramah.
“Kak misal mau booking tempat ini untuk pesta bisa?” saya sok-sokan mau
ulangtahun gitu ceritanya.
“Iya, bisa banget. Kami bisa dipakai untuk acara ulang tahun dan
lain-lain.”
“Berapa kapasitasnya, Kak?”
“Sekitar 30 sampai 50 orang.”
Dalam hati saya membatin, wah lumayan kalau pesta ulangtahun di tempat
ini bisa ngundang tetangga satu RT. Ya kan sekali-kali ngajakin tetangga main
ke kafe yang nggak hanya jualan kopi doang kan bisa.
“Kak ini bisa delivery order?”
“Bisa dengan go-jek.” (wah si
mbaknya nyebut merk lain)
Setelah ngobrol tidak terlalu penting itu saya kembali ke sofa menatap
aneka makanan dan minuman yang tersaji. Saya agak-agak bingung dengan makanan
yang terhidang. Bingung karenan banyak dan enggak mudeng itu jenis makanan apa.
Bentuknya memukau, sepertinya mengenyangkan namun terasa asing.
Rice Pizza, Spagheti Aglio Olio dan tradisi
kembulan
Saya manggut-manggut ketika mendapat pengantar tentang makanan apa yang
akan masuk ke dalam perut. Ternyata yang rada aneh dalam wajan dan menarik
perhatian saya sejak tadi adalah pizza.
Lebih tepatnya rice pizza. Nasi?
Iya beneran nasi dan ini subhanallah
membuat saya kenyang setelah nambah beberapa potong soalnya enak banget.
Saya bukan pecinta pizza ingat itu, namun saya suka-suka aja pas tahu
ada pizza dari nasi. Enak gilak.
Ketika saya tanya kenapa nasi, pizza
nasi, terjawablah bahwa ide rice
pizza ini awalnya hadir untuk memenuhi selera orang-orang Yogyakarta yang
konon belum kenyang jika belum bertemu nasi. Mau makan kentang atau roti satu truk jika belum ketemu nasi ya belum
kenyang. Sama bener dengan perut saya. Karena Unlock mengusung gaya western maka dibuatlah si nasi itu
menjadi kebarat-baratan yaitu berubah
wujud yang biasanya nasi goreng menjadi pizza. This is lezatoooo. Saya mau lagi dan lagi.
Selain pizza nasi aan juga spagheti
dengan bumbu sambal matah. Sama dengan pizza, saya juga tidak terlalu doyang spagheti, bumbunya harus yang unik biar
doyan. Spagheti aglio yang sering
saya makan tidak pernah dengan bumbu sambal matah jadi pas di Unlock dicobain
dengan sambal matah duh saya jadi ingat ibu hamil teman saya yang ngidam
makanan pedas. Ini pedasnya nendang banget. Saya karena tidak terlalu doyan
pedas hanya mencicip beberapa sendok. Sebagai gantinya saya lebih memilih
menguasai rice pizza sama baked potato.
Dua menu itu (rice pizza dan spagheti sambal matah) yang membuat Unlock
coffeeshop beda dengan coffeeshop
lainnya dan layak untuk dikunjungi. Karena jarang-jarang ada coffeeshop yang juga menyediakan menu
makanan berat. Kebanyakan kedai kopi ya hanya menyediakan olahan kopi dan kue
kue atau cemilan yang sudah sangat kita kenal dan sering cicipi.
Oh iya, usahakan kalau main ke Unlock Coffeeshop jangan
sendirian. Karena ternyata bareng-bareng lebih enak, bisa milih menu dengan
sistem kembulan. Makan
rame-rame di atas daun pisang. Persis seperti makanan anak-anak di pesantren
atau asrama.
Ini konsep yang lagi happening banget
belakangan ini. Saya suka dengan konsep seperti ini, jadi berasa banget
kekeluargaan dan kekompakannya. Juga bisa semakin ngerti satu dan lain, misal
enggak doyan apa atau paling seneng apa. Lebih menyenangkan lagi menu kembulan
ini bisa dipesan sesuai permintaan.
Enggak apa-apa kalau datang bersepuluh namun cuma pesen untuk delapan
orang. Hebat kan, kan, kan.
Anak kekinian harusnya nyoba yang ginian. Habis makan bareng-bareng lalu
main WW.
Kopi-kopi Unlock Coffeeshop
Namanya juga coffeeshop ya pasti wajib ada kopi dong. yang beda dari
coffeeshop lainnya, di sini kita akan berjumpa dengan kopi-kopi terbaik dari
Temanggung. Hanya kopi terbaik dan asli Temanggung. Untuk sementara kalau mau
cari kopi dari daerah lain, ya maaf banget di sini tidak menyediakan.
Ada alasan kenapa hanya menyediakan kopi Temanggung, yaitu untuk memilih
kopi unggulan. Pihak Unlock turun
tangan sendiri dari mulai pemetikan biji kopi, pemilihan biji kopi terbaik,
pengeringan, hingga roasting. Jadi
kopi yang dipilih benar-benar kopi terbaik dari kumpulan yang baik.
“Kami sengaja melakukannya karena menginginkan kopi yang benar-benar
kopi. Tidak sembarangan kopi. Bahkan untuk kopi luwak, kami mengambil yang ada
di alam liar bukan luwak yang ada di penangkaran. Kami punya petani kopi
sendiri yang sudah bekerjasama sejak lama. Kebetulan Bos dari Unlock sering
melakukan perjalanan jadi lewat perjalanan itulah konsep kopi ini tercipta.”
Penjelasan dari mas-masnya cukup membuat saya yakin dan tersentuh.
Saya baru tahu juga kalau ternyata kopi-kopi yang ada di sini jenis kopi
arabika. Sebutan arabika ini biasanya ditujukan untuk kopi-kopi yang ditanam di
atas ketinggian........ Ya bayangin aja gimana lelahnya untuk mencapai tempat
itu dan betapa sejuknya berada di ketinggian demikian. So, so, so deh untuk kopinya, saya suka. Tingkat keasaman seperti
biasa bisa direquest ke mas-mas barista.
Tinggal sendiri
Saya masih duduk di sofa hampir sejam setelah teman-teman balik. Pelayan
ramah menemani saya bercakap-cakap. Aura-aura Unlock memang sayang untuk
dinikmati hanya sejenak, butuh waktu lama dan usahakan bareng-bareng biar
enggak berasa jadi orang galau yang kebingungan makan pizza nasi.
wiwww, enak kayaknya
ReplyDelete