Cita-cita Mahasiswa Hukum STAIYO

Cita-cita Yang Sempat Tertunda

Januari 2022. Tahun ini salah satu cita-cita saya adalah sering-sering berkunjung dan mengisi blog ini dengan banyak cerita. Hal ini demi memuaskan hasrat pribadi yang terpengaruh juga sama para fans. Thank you so much buat para pembaca Mini GK. And then yang utama sebenarnya saya mau banyak cerita tentang masa-masa sekolah hukum.

Banyak yang enggak percaya saya sekolah hukum sampai akhir tahun kemarin kaget lihat postingan sidang semu yang saya jalani. Itu adalah sidang semu pidana perdata yang saya hadir sebagai salah satu pemainnya. Walau aslinya bukan kelas saya yang main sidang semu. 

Jadi saya baiknya mulai cerita dari mana? Agak aneh gak sih kalau ujug-ujug bahas sidang semu sementara awalan sekolah aja belum ada yang tahu. Tapi rasanya enggak penting juga sih pendidikan saya untuk pembaca. Malah nanti nampak narsis. Tapi kenyataannya emang saya kan narsis. Kadang kelewat kebangetan semangatnya padahal gak penting buat orang lain.

"Halah pokoknya ga urusan deh apa kata orang, yang penting aku bahagia tanpa meresahkan yang lain."

Permulaan Cerita Mahasiswa Hukum

Baiklah, jadi begini lho awal mulanya cerita cita-cita saya untuk sekolah. Duh harusnya saya nulis ini sejak dua setengah tahun lalu biar enak yang mengikuti. Tapi ya sudahlah toh waktu itu cuma NIAT doang tapi enggak nulis nulis juga.

Saat ini saya statusnya sudah otw semester 6. Semester genap yang konon isinya sudah banyak praktik lapangan alih-alih teori di kelas. Jujur senang banget akhirnya sudah sampai pada tahap ini. Mengingat kalau balik ke yang dulu rasanya kok agak mustahil. Antara biaya dan juga waktu. Sampai akhirnya takjub sendiri bisa pada tahap ini.

Makasih banyak buat diri sendiri yang sudah mau dengan sadar balik lagi ke meja sekolah. Sudah mau meluangkan Sabtu Minggu si weekend yang berharga untuk menyerap teori yang begitu, ya ampun, teori hukum mana ada sih yang mudah. Saya kuat dan saya masih sering ngakak lepas.

Kalau gak ingat ini sekolah benar-benar melewati perjuangan hebat, mungkin saya enggak akan seserius sekarang. Iya bagi teman-teman sekampus, saya ini orang serius dalam segala bidang. Padahal aslinya mah cuma punya rasa ingin tahu yang lebih dari yang lain. Dari rasa ingin tahu ini muncul tindakan-tindakan untuk mencari jawabannya. Sudah macem teori filsafat belum ini saya ngomongnya?

Semester Demi Semester Anak Hukum

Semester satu cukup menyenangkan meski banyak mengeluhnya. Iya saya sering capek pada keadaan kelas yang sering enggak kondusif. Capek sama teman-teman yang ternyata beda tujuan. Sering enggak paham juga dengan beberapa dosen yang kalau boleh jujur malah enggak masuk akal saya. Haha. Bakalan panjang ini kalau tulisan sampai terbaca para dosen. Tapi ya gak apalah, saya sudah sering juga membicarakannya.

Semester dua sudah mulai penyesuaian. Segala macam polah kelas sudah paham. Sudah mulai santai, masuk sudah enggak mruput seperti sebelumnya. Yes, saya ini manusia on time. Jadi kalau jadwalnya jam delapan maka jam setengah delapan atau mepet jam delapan pas pasti sudah sampai kampus. Tapi realitanya saya sering gak paham kenapa selalu jadi orang pertama datang selama beberapa semester.

Semester tiga sudah mulai berani berencana. Bahkan berdiskusi dengan para dosen. Sungguh menurut saya ini pencapaian meski bagi orang lain bilangnya enggak sopan. Dosen-dosen saya di Hukum Keluarga Islam itu menyenangkan kok. Awal-awal emang kami mahasiswa takut-takut lebih ke arah sungkan. Tapi lama-lama biasa saja, sama-sama manusia ini. Sungkan lebih kepada hormat. Akhlak dong harus nomer satu. Meski dekat sama dosen tapi tetap paham status, mana mahasiswa mana dosen. Tetap buat jarak biar enggak banyak kerancuan.

Pemberontakan Mahasiswa

Bukan Mahasiswa Jika Tidak Ada Jiwa Pemberontak.

Sementara empat, seperti biasa pemberontakan ada. Tapi lebih kepada teman sekelas. Jengkel gitu kok bisa visi misinya pada jauh banget dengan tujuan sekolah. Saya kira enggak akan banyak drama tapi ternyata ya ampun, bisa mungkin berjilid-jilid. Tapi ya tetaplah mending mandangin pasal-pasal saja dari pada mengurusi sesuatu yang menyepelekan kita. 

Sampai akhirnya kemarin semester lima. Enggak terasa cepat banget. Semester lima yang saya kira mata kuliahnya sedikit ternyata lebih banyak dari semester tiga. Mana saya terlibat banyak kegiatan di semester lima ini. Jauh dari harapan awal yang menginginkan diri jadi mahasiswa kupu-kupu, kuliah pulang kuliah pulang.

Di semester lima ini pula sepertinya saya satu-satunya mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta (STAIYO) khususnya program Hukum Keluarga Islam yang banyak datang ke kampus. Status kegiatan belajar mengajar masih online, tapi selalu aja ada alasan saya datang ke kampus. Bahkan pernah dua pekan full berangkat pagi pulang larut lebih dari jam sembilan malam.

Ngapain? Banyaklah, kapan-kapan saya cerita sendiri tentang ini.

Rasanya Dalam Ruang Sidang

Balik lagi ke sidang semu tadi. Semester lima belum ada praktik pengadilan. Mata kuliah ini hanya ada di semester tujuh. Tapi dengan secara pribadi meminta saya yang miskin ilmu ini untuk membantu acara sidang semu kakak tingkat. Ya langsung dong saya sanggup. Wong rencana emang mau menyusup hadir untuk menyaksikannya. Eh malah ide ini sejalan dengan keinginan dosen. Jadilah teman satu kelas saya ikut menyaksikan sidang semu pidana dan perdata dalam satu hari.

Alasan bagaimana bisa teman ikut acara sidang semu tak lain tak bukan adalah demi nilai UAS. Itu juga yang melintas dalam pikiran saya. Bakalan menyenangkan kalau sidang semu sekalian untuk soal ujian akhir semester.

Saya lebih menyukai tugas-tugas praktik seperti ini dari pada soal-soal ujian materi. Kalau materi bisa baca dari mana saya tapi kalau praktik perlu terjun langsung dan ada pengawasan dari ahlinya.


Meski sidang semu seharian, mana hujan pula, saya merasa bahagia. Cukup puas meski tidak maksimal. Saya tidak bisa cerita banyak tentang peran yang ada. Sebab saya waktu itu berperan sebagai saksi-saksi. Saksi penggugat untuk sidang perdata dan saksi ahli untuk sidang pidana.

Menyenangkan karena bisa bermain peran dengan apik. Seolah-olah jadi seorang profesor lulusan luar negeri. Meski hanya sebatas peran, siapa tahu dari sidang semu ini  kelak saya jadi profesor beneran. Aamiin.

Untuk Semester Mendatang

Bulan besok atau pekan besok saya sudah semester enam. Artinya tinggal satu setengah tahun (paling lama) saya berstatus mahasiswa hukum. Setelahnya entah takdir akan membawa saya ke mana lagi. Ingin sekali rasanya ambil beasiswa S2. Iya beasiswa. Sampai hari ini saya belum terpikirkan untuk kuliah atau sekolah dengan biaya sendiri. Apa pun nanti, semoga yang terbaik untuk saya. Juga untuk kamu pembaca curhatan yang tak seberapa ini. Aamiin.

Sebenarnya banyak yang ingin saya ceritakan, tuliskan dan bagikan. Tapi saya bingung memilah dan memilih. Bagaimana jika kamu yang pilih? Kamu boleh minta tulisan atau cerita apa saja. Nanti saya tuliskan khusus untuk kamu. Enggak harus yang tema-tema hukum tapi bisa juga membahas hubungan atau curhatan kamu. Ingin banget deh bisa menikmati cerita tapi bukan hanya dari saya tapi juga dari para pembaca.

Saya tunggu deh cerita yang ingin kalian dengar. Atau pertanyaan yang ingin kalian tahu jawabannya. Bahkan jika kalian bertanya tentang 'kapan nikah', so no problem. Saya selalu siap dengan apa pun itu.


Luv,

Mini GK perempuan teman perjalanan buku dan kamu 👠


Cantik Berkat Treatment Babies Glow

 Cantik Butuh Modal

Sudah 2022, sudah sampai mana resolusinya? Kalau saya mah masih seperti tahun kemarin dan tahun-tahun sebelumnya: pokoknya ingin selalu tampil cantik, anggun, memesona, sehat tanpa perlu merepotkan orang lain? Waks, repot ya? Ya emang repot. Siapa bilang jadi perempuan gampang?

Babies glow

Cantik butuh modal, guys. Ini sudah tidak terbantahkan. Ya modal cuan, modal waktu, tenaga dan banyak hal lainnya. Intinya ingin cantik harus berani ribet. Kalau ingin cantik tapi instan, wah bahaya ini. Sudah tahun 2022 tapi masih ada yang mendefiniskan cantik sama dengan putih. No. It’s not dreams.

Ngeri kalau bilang cantik sama dengan putih. Bagi saya, definisi cantik itu ya sehat, bersih, segar dan tanpa bahan pengawet (yaelah). Kalau wajah jerawatan apa masih disebut sehat? Ya tergantung dong jerawatnya seperti apa. Kalau saya emang tipe orang yang sering kedatangan jerawat bulanan alias jerawat karena hormon. Menurut saya wajar jika hal demikian terjadi pada perempuan usia produktif. Yang jadi masalah itu kalau ada jerawat meradang dan bikin sakit atau rasanya gak enak. Ini nih butuh konsultasi ke dokter.

Klinik Kecantikan di Jogja

Ada banyak klinik kecantikan di Jogja yang bisa kita datangi untuk konsultasi terkait kecantikan. Tapi meski begitu harus pandai-pandai pilih klinik kecantikan. Jangan asal tergiur harga, promo, atau hasil instan. Sering-sering baca review dan lihat produknya biar gak salah alamat.

Klinik kecantikan bukan sebuah hal yang baru. Hampir setiap perempuan pastilah mengidamkan perawatan maksimal di sebuah klinik kecantikan. Saya pun demikian. Inginnya sih sering-sering ke klinik kecantikan untuk konsultasi masalah kulit wajah, sayangnya rumah saya jauh dari pusat kota. Hiks. Kalau ada yang bilang klinik kecantikan itu sesuatu yang sia-sia atau cuma buang-buang duit, mending abaikan aja. Biasanya yang demikian itu karena tidak pernah memanfaatkan jasa klinik kecantikan atau bahkan kurang bisa menghargai produk jasa.

Padahal mah kalau ada klinik kecantikan di Jogja yang murah, terjangkau, bagus, pelayanan ramah, dokter keren dan lokasi kece: ya udah sih cuss. Seperti saya yang belum lama ini nyobain perawatan di Klinik Kecantikan Babies Glow. 

Babies Glow Treatment

Sebagai perempuan yang mencintai kecantikan, senang sekali waktu ada kabar tempat treatment baru. Sebenarnya babies glow ini klinik kecantikan yang sudah agak lama berdiri. Saya aja yang katrok baru tahu. Lokasinya ada di dua tempat, jalan Kaliurang dan Demangan Jl. Solo depan  hotel Mercure.

Lokasi saya lebih dekat ke Babies Glow jalan Solo, maka mampirlah saya kemari.

Kalau ada yang bilang kesan pertama begitu berarti, ya saya mendapatkan itu di klinik ini. Dari luar mungkin tampak mungil dan biasa saja layaknya klinik atau ruko pada umumnya. Pas masuk dong, baru berasa kalau itu beneran klinik kecantikan. Buka pintu langsung ketemu bagian informasi sekaligus tempat untuk reservasi. Mbak-mbak yang jaga juga ramah-ramah. Waktu saya datang kebetulan enggak banyak antrean jadi cepat.

Ruangannya memang kecil tapi cukupan menurut saya. Ada dua lantai. Lantai dasar untuk reservasi dan konsultasi dokter sekaligus ruang tunggu. Bagian atas untuk treatment. Banyak bad dan alat-alat modern. Aman.

Selesai daftar, nunggu sebentar lalu ketemu dengan dokternya. Nah ini nih yang bikin senang kalau ke klinik kecantikan ketemu dokter jadi bisa konsultasi. Selama ini saya mengira kalau jenis kulit wajah saya itu berminyak, eh tahunya dari hasil pemeriksaan itu ada cenderung ke kering.

Oh iya dokternya bernama Dokter Tiara. Cantik dan cekatan, membuat saya yang sering ragu jadi yakin. Dokter Tiara ini dokter spesialis kulit jadi paham benar apa yang kulit kita butuhkan. Karena waktu itu adalah kunjungan saya yang pertama, Dokter Tiara lebih bertanya treatment apa yang selama ini saya pakai. Saya jelaskan dong apa saja yang sudah pernah kulit lalui sampai hari itu. Cuma sebentar saja konsultasinya. Dokter menyarankan saya untuk infus whitening (atau infus apa lupa namanya). Tapi saya menolak, tepatnya saya masih belum siap kalau harus menjalankan treatment yang pakai infus-infus. Padahal dalam hati berharap banget.

Babies Face Peeling

Karena enggan untuk infus, dokter menyarankan untuk peeling. Nah kalau yang ini saya suka. Udah beberapa kali ikut peeling, jadinya berani nyobain. Peeling ini berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati. Jadi wajah yang sebelumnya macem kulit badak itu akan mendapat perawatan terus ada pengelupasan kulit (ini aman kok) baru sesudahnya akan tampak bersih.


 Sebenarnya peeling ini bisa sering-sering. Selama merasa kulit sudah macem ketumpuk macem-macem, boleh lakukan pengangkatan kotoran yang menempel.

Macam-macam peeling di babies glow:

-          Youthful peel, yaitu peeling glowing untuk kulit berminyak

-          Ligthening glow peel, peeling glowing untuk semua jenis kulit, bekas jerawat dan kusm

-          White moist peel, peeling glowing untuk kulit kering

-          By acne peel, ini perawatan peeling untuk kulit berjerawat

-          Milk white flawless peel ini cocok untuk segala jenis kulit dengan efek minim pengelupasan atau pengelupasan dengan klembut

-          Beauty eye peeling. Cocok buat yang punya kantong mata macem mata panda, biar samar bisa coba treatment ini lho.

 

Selama treatment enak sih. Mbak-mbak terapisnya asyik banget. Cekatan dan enggak pelit obrolan. Bahkan kasih tahu juga treatment apa saja yang sebaiknya saya ambil lain kali. Pula berkabar apa saja yang lagi diskonan. Ya lumayanlah untuk wajah glowing di tahun baru.

Selain peeling masih banyak kok treatmen lainnya, misalnya flek treatmen, perawatan untuk kulit berjerawat, facial juga untuk perawatan bibir.

Oh iya, selain ada treatment perawatan kulit, di babies glow juga menawarkan untuk krim pagi dan malam juga beberapa rangkaian produk perawatan kulit. Ya karena saya tertarik, besok-besok saya akan balik lagi.

Selama treatment jika ada yang nunggu, juga ada coffe break. Ada minuman dan cemilan ringan yang bisa kamu icip-icip saat nunggu giliran treatment.

Nanti kalau kamu ke sini, kabar-kabar ya. Siapa tahu kita bisa barengan.

Wajah Cantik Bareng Scarlett

 

Edukasi Kulit Sehat

Apa sih yang ada di benak kamu saat dengar kata cantik? Apakah harus putih mulus? Apakah wajah cantik selalu identik dengan mahal? Atau apakah cantik itu cukup dengan bebas masalah kulit wajah?

Nyatanya hampir semua orang pernah mengalami masalah di kulit wajah. Mulai dari yang merasa kusam, berminyak, jerawat (yang datang bulanan), komedo, pori-pori besar atau bahkan kasus yang lebih parah.

Saya termasuk orang yang pernah mengalami banyak masalah kulit wajah bahkan sampai hari ini. Di kasus saya, masalah kulit wajah terjadi karena kurangnya akan edukasi kesehatan kulit. Saya bukan tipe orang yang repot mau cari tahu tentang cara merawat diri, itu dulu.

Tapi setelah banyak menyimak kelas kecantikan dan baca banyak buku perkara kesehatan kulit, saya jadi sadar dan moveon pada masa lalu yang kusam dan berminyak. Agak telat karena di usia lebih dari seperempat abad baru menyadari pentingnya menutrisi dan membersihkan kulit. Tapi ya sudah tidak apa-apa, meski terlambat asal telaten katanya hasil tidak akan mengkhianati usaha. Maka mari kita rajin-rajin menjaga kulit wajah.

Rangkaian Perawatan Kulit

Cara paling umum dan praktis dalam menjaga kulit wajah bisa berawal dari kebiasaan mencuci wajah dan membersihkan wajah sebelum tidur. Bagi orang yang menggilai make-up, pembersihan wajah adalah hal nomer satu yang tidak boleh terlewatkan. Sekali lengah, jerawat dan komedo akan dengan senang hati bertandang.

Saya tinggal di lingkungan dengan orang yang masih awam tentang perawatan kulit. Bahkan ada sebagian teman yang enggak paham produk-produk apa yang harusnya ada untuk perawatan. Yang ada justru mereka berpikir kalau perawatan itu auto ke salon atau klinik kecantikan. Sudah pasti dong, pikirannya akan kekuras ke biaya.

Padahal enggak harus ke klinik kok untuk tahu produk bagus.

Produk Perawatan Wajah dari Scarlett

Saat ini saya malah lagi mencoba produk perawatan wajah dari Scarlett. Pertama kali tahu produk ini dari teman kampus yang ingin nyobain. Kalau teman penasaran dengan hasilnya, saya justru penasaran dengan kandungannya. Maklum, saya termasuk jenis orang yang tidak mudah luluh dengan rayuan marketing. Produk sebagus dan semahal apa pun kalau gak cocok ya sama saja.

Dari info yang saya dapat, produk scarlett ini aman karena sudah ada nomer registrasi dari BPOM. Ngeri kalau menemukan produk perawatan tapi gak ada izin edarnya.

Saya juga makin yakin mengaplikasikan scarlett setelah tahu


kalau produk ini bebas merkuri dan hydroquinon. Ada dua produk perawatan wajah dari scarlett yaitu brrightly series dan acne.


Saya sedang dalam pemakaian rangkain Brightly series: mulai dari facial wash, toner, serum juga krim siang dan malam. Produk ini saya coba bukan karena ingin tampil lebih putih glowing. Tapi lebih kepada untuk melembabkan kulit. Jenis kulit saya memang butuh rangkaian produk yang berfungsi untuk melembabkan sekaligus menjaga elasitas kulit.

Di wajah juga ada noda bekas jerawat, pakai serum dari scarlett harapannya bisa mengurangi bekas noda tersebut.

Aroma yang ada cukup menenangkan. Yes, yang kenal saya pasti tahu kalau saya ini agak parno dengan bau-bauan. Suka gak cocok dengan sembarang aroma. Untunglah, scarlett ini aman dan nyaman di hidung.

·         Brightening facial wash

Perawatan wajah yang paling simpel dan awal adalah cuci muka. Mencuci wajah dengan facial wash yang mengandung vitamin E, aloe vera, glutathione bagus untuk mengembalikan kesegaran kulit. Memberikan efek segar. Apalagi kalau habis rutinitas di luar ruangan.

Aloe vera atau kandungan lidah buaya dalam facial wash akan membantu mengatasi kemerahan yang ada di wajah. Jika rutin akan membuat kulit lebih elastis dan tentu saja bersih. Kebayang dong seharian wajah kita terpapar apa saja, maka cuci muka sangat-sangat wajib.

·         Brigthly essence toner

Saya pecinta toner. Kulit kalau sudah ketemu toner rasanya adem dan kenyal. Enggak lagi buluk. Toner dari scarlett mengandung vitamin C juga glutathione yang fungsi utamanya untuk memproduksi kolagen dan mencerahkan kulit. Ingat ya, kulit sehat itu bukan putih tapi cerah. Jika memandangnya akan tampak segar.

Ada juga mengandung jeju propolis extract yang memberi efek kulit terasa halus dan kenyal. Kalau rutin memakainya akan tampak kok perbedaannya.

Klaim dari toner ini juga bisa membantu pori-pori agar lebih rileks. Saya punya sedikit problem dengan pori-pori besar, semoga dengan rutin pakai toner ini akan pelan-pelan teratasi. Yes, saya sabar. Kalau instan tidak jelas tidak mungkin.

·         Brightly ever after serum

Hai, ini pertama kali saya memakai serum. Astaga, 2021 udah mau berlalu tapi baru kenal serum?? Yes. Bukan baru kenal, tapi emang pemilih. Dan pilihan jatuh ke brightly ever after serum, yang ternyata harganya gak bikin kantong menangis.

Kulit saya termasuk golongan kulit normal, jadi yakin-yakin saja pakai serum ini.

Serum ini menjadi pilihan utama untuk proses menyamarkan noda-noda bekas jerawat. Kalau ternyata kulit jadi lebih lembab dan elastis, itu bonus yang sangat saya harapkan.

·         Brightly ever after cream day and night

Dua krim andalah gadis di mana pun. Dengan pemakaian teratur dan sesuai takaran, kedua krim ini akan membantu mengatasi masalah di wajah. Saya belum bisa cerita banyak, soalnya baru dua mingguan pakai. Nanti saya tulis lagi deh pengalamannya. Yang pasti dengan rangkaian sebanyak ini, kulit saya lebih enak bawaannya. Saya juga makin happy.

Sejak rajin pakai dua krim ini, saya semakin semangat senyum di depan cermin. Itu manambah semangat di pagi hari dan membuat rileks saat tidur malam.

Bagi yang ingin coba, boleh banget. Jangan lupa untuk kasih pijatan-pijatan ringan saat pemakaian untuk membantu memperlancar sirkulasi darah sekaligus merawat kekencangan kulit wajah.

Wajah Cantik Meningkatkan Percaya Diri 

Punya wajah cantik itu hak semua orang. Perempuan mana pun akan merasa semakin percaya diri jika dirinya cantik. Masalahnya, ternyata enggak semua orang paham definisi atau makna dari cantik.

Kalau saran saya, mending jangan pernah menilai diri sendiri dengan perbandingan orang lain. Cukup kita memahami siapa kita, apa kelebihan dan kekurangan kita, sudah cukup untuk bekal menjadi cantik.

Jika ada masalah wajah, jangan takut untuk konsultasi ke ahlinya. Atau bisa coba perawatan seperti yang saya coba.

Take care, salam cantik

Luv,

Gadis Anggun


Scarlett Bodycare Teman Sepanjang Hari

 Menjadi Perempuan Mandiri

Perkenalan saya dengan rangkaian scarleet bodycare adalah saat sepupu pulang dari Semarang. Sekitar tengah tahun kemarin. Waktu itu weekend dan tiba-tiba dia ngajakin beli produk ini. Sayangnya waktu sampai di toko khusus kosmetik, produknya kosong. Dari situ tampak kalau sepupu kecewa. Saya jadi mikir seberapa keren produk scarlett bodycare?



Secara saya tidak punya bodycare yang khusus untuk dipakai sehari-hari. Biasanya beli yang ada dan perlu saja. bukan yang harus merk tertentu. Emang agak beda sama sepupu.

Karena nunggu di toko juga akan lama maka saya saranin untuk beli online ke market place resmi. Sepupu setuju dan ngajakin saya untuk ikutan nyoba. Saya pikir boleh juga, biar sekalian ongkos kirimnya bisa bareng. Eh ternyata malah sepupu bayar semuanya termasuk lation yang aku ingin. Ya senang dong. Apalagi pas dompet lagi kering, eh malah dapat traktiran.

Memang benar kata orang, jadi perempuan itu harus mandiri. Mandiri finansial terutama. Karena dengan mandiri, kita tidak perlu bergantung pada orang lain. Justru sebaliknya, bisa berbagi.

Yuk ah kencengin ngulinya biar bisa beli banyak bodycare sekalian bisa bagi-bagi ke yang lain.

Varian Baru dari Scarlett Bodycare

Awalnya coba-coba, siapa sangka cocok.



Sejak saat itu saya semakin mengenal rangkaian bodycare dari scarlett. Ternyata tidak hanya body lotion tapi ada juga body scrub dan shower scrub juga. Bulan ini saya baru saja nyobain body lotion varian jolly, shower scrub coffee dan juga body scrub coffee.

Dengan uang 75.000 bisa dapat body scrub ukuran 250 ml. Kulit tubuhku itu semacam kulit badak. Itu karena sering aktivitas di luar rumah plus naik motor jadi perlu banget scrubbing. Punya tangan dan kaki dekil itu agak mengerikan saudara-saudara.

Scrubbing penting untuk menjaga kewarasan sel-sel kulit. Siapa sih yang enggak tertarik punya kulit mulus? Saya biasa scrubbing sekali sampai dua kali dalam seminggu atau pas luang. Kadang juga kelupaan dan itu bencana. Karena daki-daki udah menumpuk macem padang pasir.



Body scrub coffee dari scarlett ini mengandung glutathione dan vitamin E yang berfungsi untuk mengangkat sel kulit badak mati. Juga membantu tubuh jadi rileks. Ini penting. Acara scrubbing bisa jadi moment me time yang nagih.

Selain body scrub, kemarin sekalian ambil shower scrub coffee karena ini produk baru dari scarlett. Biar sekalian gitu sama dengan body scrubnya. Suka banget aroma kopi. Meski bukan pecinta kopi, tapi selalu tertarik dengan kopi. Saya suka cium-cium tangan yang habis kena scrub aroma kopi. Bisa awet.



Saking senangnya dengan produk ini, saya sampai cari tahu kandungan dalam scrub, ternyata ada mengandung collagen. Setahu saya collagen itu fungsinya untuk meregenerasi kulit. Berangkat atau pulang kerja langsung mandi pakai shower scrub coffee, enak, langsung seger. Rileks.



Satu botol shower crub ukuran 300 ml harganya juga 75K. Murah itu kalau lihat dari komposisinya. Botolnya lucu macem botol minuman. Sekilas mirip banget sama botol madu. Botolnya bening dan bisa kelihatan isinya. Jadi bisa tahu berapa banyak sisa dalam botol tersebut.

Pakai sedikit saja busanya sudah banyak. Bisa untuk segaja jenis kulit. Klaimnya konon bisa menjaga kelembaban sekaligus menghaluskan kulit rasanya benar. Saya membuktikannya. Cocok dan baik untuk pemakaian setiap hari.

Buat yang suka pilih-pilih aroma, mungkin bisa coba ini.

Scarlett  Teman Segala Cuaca

Alasan kenapa sampai sekarang masih pakai rangkaian scarlett bodycare karena produk ini sudah dapat izin dari BPOM. Tahu sendirikan kalau produk belum berizin gimana ngerinya. Jadi saat tahu kalau produknya sudah berizin, jadi tenang dan enggak worry lagi saat memakainya.

Sebagai pecinta kucing, senang juga produk ini bebas dari animals tested. Dari dulu enggak mau pakai rangkaian produk skincare atau makeup yang memakai hewan sebagai bahan percobaannya. Kasihan. Pilih-pilih itu sesuatu yang wajib bagi saya.

Selain BPOM, harus juga halal dong. Harga terjangkau dan halal, ya itu yang banyak orang cari termasuk saya. Makin love deh sama produk scarlett.

Alasan selanjutnya karena wanginya enak. Bukan yang wangi nyegrak di hidung, tapi cukup soft dan lembut. Saya seneng pakai lotion varian jolly. Warnanya pink. Botolnya emang ukuran gede, 300 ml, tapi bisa buat hemat. Kalau mau bawa buat pergi-pergi cukup pindahkan ke tempat yang kecil-kecil. Bisa taruh di tas, di loker atau di meja kantor. Senang sih, harganya enggak terlalu mahal tapi dapatnya banyak. Bukan murahan tapi terjangkau.



Tutup botolnya jenis pum gitu, jadi tinggal tekan dikit bakal keluar lotionnya.

Bagi yang sering kena AC, lotion ini penyelamat. Biar kulit enggak kering macem kanebo. Teksturnya emang sekilas agak padat tapi ringan kalau udah oles-oles ke kulit. Saya selalu kesulitan menghabiskan lotion karena banyak produk body lotion lengket. Untung scarlett ini enggak.

Pengaplikasiannya juga mudah, pakai aja seperti lotion pada umumnya. Bisa juga dipakai sering-sering sesuai dengan kebutuhan kulit. Saya memakainya setiap habis sholat atas pas siang hari biar menambah mood boster.

luv, Gadis Anggun


TV Digital Menjawab Tantangan Masyarakat

 Televisi Bagi Masyarakat 

Apakah kamu pernah dengar gerakan matikan tv di rumahmu? Bukan gerakan ajakan yang terorganisir, tapi hanya imbauan beberapa kelompok masyarakat yang merasa kalau konten televisi semakin hari semakin meresahkan.

Minikeluarga

Memang tidak bisa menutup mata, konten televisi kita masih dalam ambang "itu itu saja" kalau tidak mau bilang semakin memprihatinkan. Namun bukan itu poin dalam ulasan kali ini. Masalah isi dari konten, menurut saya baik televisi mau pun YouTube sama-sama 'mengerikan' jika tidak bisa memilih. Terutama untuk anak-anak.

Namun sekali lagi, saya sedang tidak mengkritisi atau beropini perkara substansi dari sebuah konten. Toh semua ada baik buruknya tergantung mana yang kita pilih.

Soal masyarakat Indonesia yang gemar menyalakan  televisi, menurut saya itu adalah kebiasaan dan selera. Sebuah ritual yang sudah terus terulang dan akan terasa ada yang hilang jika tidak melakukannya. 

Manfaat TV Bagi Masyarakat

Masyarakat kita masih memanfaatkan televisi sebagai sumber hiburan murah meriah. Sekaligus sumber informasi yang mudah diakses.



Hadirnya siaran berita menjadikan televisi sumber informasi utama dalam memandang situasi dalam dan luar negeri. Mulai dari politik, sosial, ekonomi dan lain sebagainya. Berita televisi masih jadi sumber informasi utama bagi masyarakat. Apa yang ada dalam berita televisi, itu yang mereka yakini kebenarannya.

Hadirnya sinetron atau reality show adalah hiburan murah meriah, terutama bagi ibu-ibu kalangan kelas menengah ke bawah, bahkan sebagian kelas atas. Tanpa perlu banyak mengeluarkan biaya, cukup dengan token listrik. Harganya tidak terlalu mahal jika membandingkannya dengan kuota internet. 

Televisi adalah kotak ajaib sumber hiburan dan tempat menyalurkan penat. Bahkan bagi pekerja mau pun pelajar. Pulang kerja atau kuliah, menyalakan televisi jadi solusi menghabiskan waktu, mengurangi stress.

Selain murah, televisi juga cenderung mudah. Para manula akan dengan gampang mengerti bagaimana mengoperasikan televisi, meski hanya sekadar menyalakan atau mematikan. Beda dengan pengoperasian internet.


TV Digital Sebuah Trobosan Baru

Dengan menilik hubungan masyarakat dengan televisi yang begitu erat, maka sangat sayang jika membiarkannya begitu saja. Layanan televisi memang sudah selayaknya meningkat seiring dengan perkembangan teknologi.

Adanya tv digital, saya anggap sebagai trobosan baru. Kalau melihat dari tujuan kehadiran tv digital ini, maka sudah seharusnya layak mendapatkan apresiasi.

Manfaat TV digital

Bahkan lahir kebijakan baru kalau mulai November nanti tv analog akan benar-benar tergantikan dengan tv digital. Saat ini masih bertahap dan akan merata ke seluruh Indonesia.

Sebagai masyarakat yang juga menikmati layanan televisi, saya rasa hadirnya tv digital dengan segala keunggulannya akan menjadi sesuatu yang memang membantu. Saya bisa membayangkan bagaimana nyamannya nonton layar jernih dengan kualitas HD.

Siaran televisi sudah selayaknya menonjol dalam hal visual pun audio visual. Kalau fitur tv digital bisa sedemikian hingga memanjakan mata, itu sangat menyenangkan. Lebih-lebih tidak ada  pungutan apa pun untuk tambahan kualitas ini. Masyarakat hanya butuh memasang set top box DUB-T2 sekali dan tanpa ada pungutan bulanan.

Set top box inilah yang akan membantu televisi lama menjadi tv digital. Kita tidak perlu mengganti tv baru. Cukup dengan bantuan set top box yang berfungsi mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara, sehingga tv analog biasa dapat menampilkan gambar dengan kualitas HD.

Tahapan-tahapan untuk memperoleh tv digital (sumber: Viva.co.id)

1. Kita harus sudah memastikan bahwa siaran digital sudah menjangkau daerah/ wilayah tempat kita tinggal.

2. Harus ada antena UHF yang nanti akan terintegritas dengan set top box

3. Pastikan tv kita sudah dilengkapi penerima siaran digital, jika belum maka STB wajib ada.

Hubungkan kabel antena UHF dengan STB, selanjutnya hubungkan STB dengan sambungan televisi.

TV Digital Gratis Tanpa Perlu Langganan

Adanya iklan tv digital di rumah membuat orang-orang di sekitar saya resah. Saya pun awalnya juga demikian. Beruntungnya saya masih bisa mencari tahu info yang dimaksud dengan tv digital. Beda dengan kebanyakan orang tua di kampung pun masyarakat yang malas mencari tahu.

Kami mulanya resah karena beranggapan maksud dari tv digital adalah tv dengan langganan bulanan. Semacam tv kabel atau tv dengan langganan internet. Kata digital yang melekat belum tercerna dengan lembut. Mungkin kelak hal ini bisa lebih sering digemborkan lagi. Atau sosialisasi dari pemerintah (Kominfo) dengan bahasa lebih sederhana dan masuk pada benak masyarakat menengah ke bawah.

Ciri-ciri tv digital

Kalau sudah memahami apa arti digital yang terkandung dalam pokok persoalan ini, maka dapat saya simpulkan beberapa hal mengenai ciri TV digital.

1. Tv digital tidak lagi berbentuk tabung.

Agaknya hal ini bisa paham dengan mudah, sebab era tv tabung telah lama tergantikan dengan tv layar datar atau LCD.

2. Layar tipis belum tentu TV digital

Sudah sejak lama tv yang beredar adalah tv layar tipis. Namun demikian selama belum dilengkapi fitur pengubah sinyal digital maka tv itu masih tergolong analog.

3. Kualitas gambar lebih jernih

Sudah jadi tujuan awal adanya tv digital. Jika ada tv digital tapi masih burem, agaknya kita perlu lakukan surat menyurat kepada Kominfo atau dirjen penyiaran.

4. Tv digital sudah pasti mempunyai fitur pencarian siaran digital (DTV). 

Ada yang sudah langsung include dengan komponen tv atau bisa tambah sendiri.

5. Tv digital sudah lengkap dengan decoder DUB-T2 yang berfungsi sebagai penerima sinyal TV digital.

Sebagai masyarakat penikmat televisi, saya menunggu kehadiran tv digital ini merata. Tanpa ada kendala juga tak perlu biaya-biaya tambahan yang berlebihan.

Tv digital

Bapak dan mamak penggemar tv lokal, berharap adanya tv digital menjadikan referensi tontonan lebih beragam. Bukankah demikian seharusnya, adanya tv digital membuat para pelaku pertelevisian berlomba menghadirkan konten yang kreatif dan beragam. 

Budaya kita adalah budaya bertutur. Jadi benar kalau kita sering terlena dengan pendengaran atau penglihatan. Lebih suka mendengar dan melihat dari pada membaca. Jika ingin Indonesia lebih baik, tahapan pertama memang memberikan gambaran dan suara yang jernih. Kemudian diikuti dengan konten yang edukatif kreatif.

Sebagai masyarakat, saya mendukung terus untuk pertumbuhan konten-konten kreatif dan bermanfaat. Buktikan kalau karya-karya anak negeri memang patut untuk mendapat apresiasi bahkan di rumah sendiri.

Sangu Buku

 Sangu buku sebuah gerakan nyata untuk mendekatkan anak pada buku. Sangu buku bisa menjadi trand baru dalam sosial masyarakat. 

Anak Zaman Now hingga Era Industri 4.0

Perbedaan sering terjadi dalam sebuah komunikasi. Itu sesuatu yang lumrah. Hal seperti ini sering pula saya alami. Tidak hanya dalam berinteraksi dengan kawan sebaya namun juga dengan salah satu juri lomba. Kami sempat beradu argumen tentang ‘boleh tidaknya gawai diberikan kepada anak sekolah’.

Dunia terus berkembang. Tantangan semakin besar. Hanya mereka yang tangguh dan mampu mengimbangi kemajuan yang diprediksi bisa bertahan melaju.

Itu sebabnya anjuran untuk tidak memberikan gawai kepada anak bukan lagi musimnya. Mereka yang tidak melengkapi diri dengan gawai bisa dikatakan ketinggalan zaman. Bahkan sekolah dengan sistem asrama juga menfasilitasi arena dengan jaringan internet (meski ada batasan jam akses).

sangu buku
@minigeka instruktur kepenulis, novelis, duta baca, duta damai


Peran Orang Tua

Lalu pertanyaan muncul dari banyak kalangan: apa dampak jika anak terlalu sering pegang gawai? Lantas apa solusi yang dapat diambil untuk kasus ini?

Pernah bahkan sering saya mendengar ibu-ibu mengeluh karena anaknya tidak mau baca buku dan malah sibuk dengan ponsel. Agaknya ibu-ibu itu terlalu dini memandang ‘keburukan’ anak tanpa mau tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Sebagai pribadi yang tumbuh barengan dengan kemajuan teknologi, saya setuju bahwa teknologi (internet) hadir bukan sebagai musuh melainkan kawan baru yang akan ikut membantu dalam perjalanan menuju masa depan. Memang benar kemajuan teknologi (dan kemajuan bidang lain) selalu ada dua sisi mata uang. Tapi harus sadar, kitalah yang bisa mengendalikannya.

Menurut saya tidak masalah jika anak-anak sering memegang ponsel, lagian ini sudah zamannya demikian. Hal terpenting dari semua itu adalah kerelaan orangtua untuk lebih sering memerhatikan dan memberi contoh pada anak. Memerhatikan bukan hanya melihat namun juga berkomunikasi dari hati ke hati.

Orangtua bijak adalah kawan bagi anak-anak. Sorang anak, saya rasa akan meniru kelakuan orang-orang di sekitarnya. Jadi solusi yang paling jitu jika ingin anak-anak gemar membaca maka tidak lain adalah memberi contoh bahwa orangtua juga seorang pembaca yang baik. Memberi contoh lebih efektif dibanding memarahi anak.

Bukan perkara mudah mendekatkan anak-anak pada buku, namun juga bukan perkara mustahil. Idealnya memperkenalkan anak pada buku sudah harus dilakukan sejak dini. Tugas orangtua bukan untuk membuat anak pandai membaca sejak dini. Jika pemikiran ini yang masih berkelebat, maka akan susah membudayakan gemar membaca. Yang utama adalah menumbuhkan rasa cinta buku sejak kanak-kanak.

Usia dini adalah usia bermain dan mengenal. Biarkan lebih dulu anak-anak mengenal dan mencintai buku-buku. Ini akan menjadi dasar bahwa buku adalah kebutuhan. Ibarat bepergian, buku adalah sangu/ bekal yang wajib dimiliki dan dibawa kemana pun. Fenomena hari ini, orang akan rela putar balik saat mengetahui ponsel ketinggalan. Maka kelak giliran buku jadi serupa ponsel.

Memilih buku yang tepat juga menjadi salah satu metode keberhasilan menanamkan rasa cinta pada buku. Mulai dari buku bantal, buku berdimensi, buku bergambar penuh warna, buku bercerita dan terus meningkat sampai si anak kecanduan untuk terus mencintai buku.

Kenapa harus berliterasi?

Saya termasuk orang yang sering mengesampingkan tentang peringkat minat baca Indonesia yang katanya berada di ujung ekor. Bukan saya tidak prihatin namun lebih memilih mengapresiasi kemajuan meski hanya selembar dalam sehari.

Katakanlah benar kita berada di ujung ekor menurut PISA. Tapi bukan berarti Indonesia tidak mengalami perkembangan. Saya rasa minat baca khususnya generasi kekinian semakin bagus. Sudah sering saya jumpai orang sangu buku saat di pesawat, kereta atau dalam antrian.

Pada dasarnya budaya Indonesia adalah budaya bertutur. Orang berkumpul lebih senang bicara dan mendengarkan daripada asyik membaca sendiri. Maka trend hari ini muncullah ruang-ruang diskusi buku, klub buku, klub baca dan lain sebagainya. Ini adalah salah satu cara baik untuk mempertahankan (atau memperkenalkan) dunia literasi.

Membaca saja tidak cukup sebab berliterasi tidak berhenti hanya dalam tahap membaca. Berliterasi berarti juga mengadopsi pemahaman yang diperoleh lewat bacaan dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Literasi bukan hanya baca, tapi merujuk pada kolaborasi antar tindakan membaca, menulis, bicara, mengeluarkan pendapat, berhitung pula menghasilkan ide atau memecahkan sebuah masalah.

Literasi mengajak kita agar tidak mudah terhasut atau mudah terprovokasi pihak lain. Dengan berliterasi berarti kita sudah membentengi diri dari serangan ketinggalan zaman.

Dayamaya Gandeng StartUp Bantu Perekonomian Daerah 3T

 

Bicara startup pasti langsung koneknya ke visual Pak Han dan segala kesuksesan yang dicapainya. Atau justru condong ke Nam Dosan dengan segala jungkir balik dan kisah romansanya yang sedikit ruwet namun susah dienyahkan?

 Ets, tunggu dulu, kali ini saya enggak sedang mau bahas drakor. Tapi ini beneran mau ngomongin tentang startup.

Jadi startup itu apa sih? Mungkin sebaiknya kita cari tahu dulu apa arti startup di sini. Sependek pengatahuan saya tanpa googling, startup itu semacam perusahaan rintisan yang untuk biaya operasionalnya mereka harus mencari suntikan dana atau investor dari sumber lain. Startup itu juga bisa dijalankan oleh para UMKM.

Pasti tahulah kalau Indonesia juga punya startup yang cukup mumpuni. Enggak perlulah saya sebutkan apa dan siapa. Yang sudah terkenal enggak usah dulu deh. Biar kali ini saya mewadahi beberapa startup yang baru-baru dan sedang dalam tahap membantu banyak masyarakat.

Belum lama ini saya tahu kalau pemerintah melalui program Badan Aksesibilitas telekomuniasi dan Informasi (BAKTI) meluncurkan program Dayamaya. Damayama ini merupakan program kominfo yang tujuannya mengajak para pelaku startup ecommerce, komunitas, kelompok masyarakat dan UMKM digital untuk sama-sama bergandengan  membesarkan potensi serta memberi jalan (solusi) pada berbagai persoalan yang ada pada masyarakat di daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).

Kita tahu kalau daerah 3T di Indonesia perlu banyak sorotan. Tidak hanya dibidang pendidikan, kesehatan, sosial namun juga bidang ekonomi.

Dari 18 startup binaan Damayama sudah ada tiga yang kini berkontribusi dalam masyarakat. Mereka itu adalah Atourin, Cakap dan Jahitin.

atourin damayama
atourin.com


Atourin lebih berfokus kepada sektor pariwisata. Mereka berdiri sebagai perusahaan teknologi yang melayani jasa pariwisata baik online maupun offline. Atourin berkontribusi dengan membuat pelatihan dan sertifikasi bagi pemandu wisata di Natuna. Pada tahun 2019 lalu sudah ada sedikitnya 10 pemandu wisata yang akhirnya memiliki lisensi.

Atourin juga mengajarkan pelatihan membuat tur virtual dengan harapan para pemandu wisata dapat memanfaatkan internet untuk menghadirkan layanan virtual tour kepada wisatawan dalam maupun luar negeri.

cakap damayama
cakap.com

Sementara itu Cakap hadir sebagai platform online pembelajaran bahasa asing bagi warga di  NTT. Mereka hadir dengan tujuan meningkatkan kemampuan penguasaan bahasa masyarakat khususnya bahasa Inggris. Kita semua tahu, NTT merupakan salah satu daerah tujuan wisatawan baik wisatawan lokal mau pun mancanegara. Maka sudah sewajarnya pelatihan bahasa asing digiatkan di sini.

Cakap bersama Damayama telah menyelenggarakan digital assessment di Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Sumba Timur, NTT, dengan menggunakan strandarisasi The Common European Framework of Reference for Languages (CEFR). Kegiatan ini dilakukan secara daring diikuti oleh 250 pelajar SMA.

Bahasa Inggris dipilih sebab bahasa Inggris penting untuk mengembangkan sektor waisata. Bahasa asing menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah wisatawan dan kestabilan suatu daerah wisata.

Selain NTT, nantinya Cakap juga akan mengadakan pelatiha untuk daerah yang sudah mendatar melalui akun resmi Cakap. Daerah yang sudah antri untuk ikut pelatihan antara lain diantaranya Kalimantan selatan, Maluku Utara, Sulawesi Utara dan Bangka Belitung.

Nah ada satu lagi startup binaan Damayama yang juga aktif membantu masyarakat, yaitu Jahitin Academy.

jahitin academy
jahitin.com

Dilihat dari namanya saja kita sudah bisa tebak ya kan kira-kira apa ini. Yups betul, Anda menjawab dengan benar. Jahitin acdemy lebih fokus kepada meningkatkan skill para penjahit. Saat ini mereka fokus kepada pembinaan penjahit di provinsi NTT lebih khusus di Sumba Barat dan Sumba Barat aya. Tahu sendirikan dua lokasi ini terkenal banget dengan kain-kainnya nan eksitis. Wajar dan tepat kalau ada perusahaan rintisan di bidang jahit menjahit. Jahitin academy meningkatkan kemampuan SM masyarakat dengan cara memberi workshop pengolahan limbnah kain tenun. Mlewat jJhitin masyarakat diajari cara mengolah limbah tenun menjadi produk yang bernilaui jual.

Jahitin juga ikut mebantu para penjahit agar mudah mendapatkan pasar. Hingga saat ini mereka bisa menembus Dinas Perdagangan.

Selama pandemi ini, Jahitin dengan difasilitisai Bakti dan Kementerian desa dan Peberdayaan daerah Terringgal bisa mengajak para penjahit untuk turut serta dalam menyeleseaikan orderan masker sampai dengan 5000 buah.

Kehadiran startup yang difasilitasi ole pemerintah diharapkan mampu mepercepat pembangunan di daerah 3T. Semoga saja usaha ini tidak pernah sia-sia. Pula masyarakat terbantu dan juga masih tetap bisa menjaga kelestarian alam.

Menurut Kepala devisi Layanan telekomunikasi dan Insformasi untuk Maysarakat, Arie Soegeng Wahyunniarti, kegiatan Damaya BAKTI ini goal utamanya adalah untuk perbaikan dari sisi ekonomi berbasis ekonomi digital.

Sebagai generasi muda yang melek digital, sudah sepatutnya kita bangga dengan perkembangan dunia startup kita. Yang tidak hanya hadir sebagai lahan bisnis tapi juga bertujuan untuk membantu masyarakat. Meningkatkan perekonomian berarti ikut mengentaskan kemiskinan.