catatan mini

22022022

2/22/2022 11:00:00 pm Mini GK 0 Comments

 Tanggal 22022022

22022022 hari ini merupakan hari di tahun terakhir usia ini, esok hari insyaallah sudah berganti tahun. Agaknya terima kasih saja tidak cukup. Sudah terlalu banyak yang terjadi, Alhamdulillah selalu bertahan, selalu kuat dan semoga begitu terus sampai tahun-tahun yang entah nanti. Kalau memang terima kasih terasa klise, biasa saja dan kurang cukup, maka berdoa dan berbuat baik lebih banyak semoga bisa menggantikan yang kurang.

Mini GK

Maaf Jika Menyakiti

Saya memahami jika entah sengaja atau tidak kadang telah berbuat salah. Tidak jarang menyakiti yang lain. Meski jujur saja tidak ada niat sama sekali merugikan atau mencari masalah dengan yang lain. Tapi ya namanya manusia, ego saya pun sering melonjak. Sedikit kecipratan yang enggak enak, lagaknya ingin balas. Pokoknya gayanya sok banget. Selalu ingin membela diri biar tidak tampak lemah. Sayangnya yang tampak justru galak. Sama sekali enggak ada anggun atau elegannya. Membuat gambaran gadis Anggun sedikit rusak, banyak yang harus mendapat perbaikan.

Selamat Ulangtahun Mini 

Ulangtahun, begitu insyaallah yang akan saya jalani esok hari. Ulangtahun, setumpuk doa harapan dan cinta. Yang katanya tambah tua, berkurang jatah hidup, dan wajib bertambah dewasa.

Selama ini saya tidak begitu perhatian dengan banyak hal. Termasuk ulangtahun. Tidak ada perayaan, ya begitulah. Ulangtahun bukan budaya dalam keluarga saya. Tepatnya keluarga yang saya tinggali tidak banyak mengenal kebiasaan seperti kebanyakan keluarga lain. Tapi kenapa seringnya ada yang sok ingin membandingkan hidup saya dengan orang lain. Kan gak tepat perbandingan itu. Lagian untuk apa membandingkan orang satu dengan yang lain?

Tumpeng Nasi Kuning dan Lilin

Tentang tumpeng nasi kuning lengkap dengan ayam goreng, tolong jangan banyak berharap. Sekotak cake dan lilin menyala? Aduh itu jauh dari harapan. Tidak pernah ada sejarahnya dalam hidup saya menemukan hal itu di hari ulangtahun. Kalau mau nasi kuning, ya saya usaha sendiri, masak sendiri, makan sendiri.

Di usia yang semakin senja, cita-cita saya semakin menggunung. Doa dan harapan terus mengalir. Air mata seolah hilang padahal dia sudah mengeras entah di sudut yang mana. Menutup mata dan telinga semakin sering saya lakukan. Bukan karena iri dengki tapi semata-mata malas untuk ikut campur dengan yang lain.

Reboisasi Hati dan Pikiran

Jiwa sosial saya seolah longsor dengan sendirinya. Perlu banyak reboisasi jika menginginkan saya yang lembut seperti beberapa tahun lalu. Sedih memang dengan perubahan diri yang seolah baru mencari jati diri atau justru kehilangan jati diri. Saya sempat tidak bisa membedakan mana yang sedih dan mana cobaan.

Saya menua dengan segala cerita. Mulai memilah dan memilih segala hal. Tetap tidak banyak menginginkan yang sama dengan orang lain. Satu-satunya yang tersisa; tidak mudah terpengaruh. Heran juga, semua orang kerja lembur bagai kuda, saya justru sering rebahan tapi banyak berharap.

Meski ego kadang liar tapi menahan marah adalah prestasi yang saya miliki. Saya bisa meledak dalam satu waktu, setelahnya tidak akan membahas lagi alias cukup sudah. Bagi saya marah-marah adalah sebuah kesia-siaan. Kalau ada makhluk yang memicu kemarahan, mending langsung menghindar. Saya butuh ruang untuk bahagia.

Pertanyaan Tentang Bahagia

Sementara bicara bahagia, saya pun masih tidak punya pandangan jelas tentang hal ini. Seperti halnya membicarakan pernikahan. Jika banyak orang seusia saya telah menikah atau merencanakan menikah, saya justru masih sibuk mengurus diri sendiri. Setiap hari coba memperbaiki diri tapi lupa ajaran yang kemarin. Begitu terus sampai bosen sendiri lalu merasa bersalah.

Ketika orang-orang sibuk dengan pekerjaan juga status, saya hanya menjelma parasit yang ikut jajan jika ada traktiran. Memalukan, memang. Benci dengan keadaan ini tapi juga bingung harus berbuat apa.


Sungguh Allah itu Maha Baik. Sebegitu banyak yang saya minta, sebegitu banyak pula yang telah terkabul. Sehat dan bahagia adalah yang paling utama. Bagaimana pun kondisi ekonomi, percaya saja kalau cukup. Tidak perlu Maruk, tapi cukup segalanya. Biar gak terus bikin malu.

Percaya Allah Maha Baik

 Lalu ketika malam-malam datang rasa cemas, itu wajar tapi juga patut segera musnah. Siapa sih di dunia ini yang enggak pernah cemas? Rasanya semua pernah merasakannya. Beban dan tingkatannya saja yang beda level.

Jika esok memang tahun baru buat saya, doakan semua berjalan bahagia dan begitu indah. Jangan biarkan ada kesedihan atau sengsara untuk siapa pun. Doa saya menggunung dari hari ke hari, dari tahun ke tahun. Cinta saya juga semakin menumpuk, untuk diri sendiri juga untuk mereka yang selalu mencintai saya. Harapan cukup Allah dengan segala upaya yang bisa saya lakukan, meski kebanyakan mager.

Jurnal Harian Untuk Berkisah

Harusnya saya mencatat pencapaian-pencapaian selama setahu sebelumnya, tapi saya ini pemalas. Semoga tahun besok lebih rajin lagi. Rajin juga cari cuannya.


Kalau ternyata nanti setelah usia ini bertambah ternyata saya ketemu orang yang tepat, saya akan menerimanya. Iya, saya akan baik-baik saja. Saya akan sabar dan lebih sabar sembari menunggu punya rumah, mobil dan kerjaan tetap. 

Perempuan Mandiri Itu Mini GK

Sebagai perempuan, saya tidak yakin apakah saya ini wonder women atau bukan. Yang jelas, tagihan listrik, pajak motor, kebutuhan harian, pajak ini pajak itu, jajan dan banyak hal: saya bayar dengan uang sendiri. Bukan pamer tapi cuma mau bilang jika memang sebegitu saya menghidupi diri dengan uang yang tidak seberapa itu.


Siapa pun yang kelak jadi bagian dari sisa hidup saya maka dia harus tahu seperti apa saya, luar dalam. Banyak mimpi dan cita-cita tergantung tinggi di ujung sana. Saya tidak mau memindah cita-cita itu ke tempat rendah, saya akan terus naik dan naik untuk mewujudkannya. Apa pun itu.

Mengawali dan Mengakhiri Dengan Doa

Doakan saya semoga selalu sehat bahagia, semakin manfaat, semakin cuan, semakin hangat, selalu anggun dan pokoknya semua doa yang baik-baik dan halal.

Ini ocehan akhir tahun yang begitu gak jelas. Hanya asal menulis tapi dengan harapan dan doa yang tidak pernah bohong.

Semoga kamu yang membaca tidak bosan. Tidak apa-apa jika saat ini belum jadi apa-apa, saya berdoa yang terbaik juga untuk kamu; selalu yang terbaik.


Salam sehat selalu, 

Luv, #MiniGK


You Might Also Like

0 comments: