agenda
Bertemu Sejarah UBER di Digitalk
Sesekali engkau butuh merasakan ketidakberdayaan dalam kesepian karena bisa jadi penderitaanmu hari ini kelak akan menjadi penawar mujarab untuk anak cucumu (Mini GK)
Meski orang Yogyakarta asli, maksudnya lahir besar
dan menetap di Gunungkidul yang merupakan bagian dari DIY ternyata saya masih
sering tersesat keliling kota.
Bukan sekali dua kali adegan tersesat itu
berlangsung. Sudah sangat sering dan itu antara menjengkelkan dan menggelikan.
Baiklah saya kasih ilustrasi sedikit. Kemarin siang,
Kamis (16/02) setelah malamnya bertanya pada teman tentang arah jalan lurus
menuju FISIPOL UGM, saya dengan PD keliling kompleks UGM. Gedung fakultas yang
saya cari ketemu setelah bertanya dengan mbak-mbak manis yang lewat.
Kebetulan hari itu UGM sedang padat merayap macem
jalan menuju rumah mertua. Saya mencoba mencari tanda-tanda dimana kiranya
acara Digitalk CFDS_UGM berlangsung. Keliling gedung fisipol, hasilnya nihil.
Saya coba ingat-ingat dimana harusnya berada. Ternyata
di gedung BC. Well, saya sudah berada tepat di sana, namun ternyata selasar
yang saya cari tidak ketemu. Saya harus minta bantuan lagi dan kali ini dibantu
ibu chatering bersama mas-mas berkacamata yang sayangnya cukup menyita
perhatian. *ini nggak penting diceritain jadi skip saja*
Singkatnya saya sampai di selasar yang dimaksud,
yaitu tempat berlangsungnya Digitalk bersama UBER Indonesia.
Di depan lift, Kak Riskacang sudah menunggu saya
dengan senyum manisnya (yang bisa jadi membuat diabetes bagi cowok-cowok yang
melihatnya). Kak Riska selaku panitia lalu menunjukkan meja registrasi.
Sempat terjadi dialog;
“Sudah mulai, Kak?” tanya saya sambil membenarkan
topi. Yoha saya pakai topi kesayangan.
“Belum. Sembilan empat lima baru mulai. Itu masih
akustikan. Yuk.”
Sambil ngecek nama duo kakak (yang sangat micin
sibuk luluran) saya menjawab, “okey. Aku cek nama temen dulu.”
Setelah registrasi selesai plus dapat nasi kotak,
saya duduk di tikar. Yoman acaranya
lesehan asyik gitu. Boleh makan sambil denger akustikan.
Tak lama kemudian acara intinya dimulai.
Jeder. Duh Gusti, pemateri, atau bintang utama dari UBER berdiri selemparan koin di hadapan
saya. Postur tubuhnya beneran menggoda. *tapi demi keamanan pembaca blog ini
maka akan saya skip bagian ini*
Sebaiknya saya perkenalkan dulu siapa bintang tamu
dari UBER, beliau yaitu kakak tamvan #priaberkacama sebut saja namanya SATYA
DJOJOSUGITO, biar asyik nanti saya akan menyebutnya Abang Satya. Beliau menjabat
sebagai operasional manager di UBER regional Yogyakarta.
Abang Satya ini dulunya tinggal lama di San
Fansisco, sekitar 4,5 atau 5,5 tahun gitu sayanya agak lupa. Kuliah sembari
kerja. Idaman banget deh pokoknya. Beliau lalu bercerita tentang sejarah UBER.
![]() |
ini tangannya sungguh terlalu |
Yang jelas, Abang Satya ini lama di San Fansisco, begitu balik ke Jakarta langsung disuruh pegang perusahaan. Bagian ini keren. Begitu di pindah ke Yogyakarta, baru juga beberapa bulan bahkan bahasa Jawa saja ngakunya belum cas-cus, eh ujungnya tetep jauh-jauh ke Yogya pada akhirnya hanya pepotoan dengan Mini GK. *mendadak saya merasa berdosa, merasa bersalah sudah membuat Abang berbahu kokoh ini sedikit terkontaminasi,namun begitu saya tidak keberatan disuruh mengulang lagi, eh*
SEJARAH UBER
Seperti quote yang saya suguhkan di awal, UBER
dulunya lahir karena sebuah keadaan yang kurang mengasyikkan dari penderinya. Diceritakan
pendirinya (maaf saya lupa nama) dulu tinggal di Amerika, lalu mengikuti acara
di Prancis. Pada saat itu malam dan salju begitu lebat. Ia ingin menyetop taxi
untuk mengantar ke penginapan. Malangnya tak ada satu pun taxi yang mau distop.
Saat itu juga ia (si pendiri UBER) dijatuhi ide dari
Tuhan, “alangkah nyamannya jika sekali pencet ponsel langsung datang mobil jemputan”,
atas ide jenius itulah maka muncul UBER sebuah alat transportasi yang bisa
dipesan dengan sekali pencet tombol ponsel.
UBER sudah lama berdiri di luar negeri. Ia sudah
hadir di semua benua melintasi sekitar 71 negara. Hampir 500sekian kota sedunia.
Di Indonesia mulai berdiri pada akhir 2014. Dan hadir di Yogyakarta Desember
2016.
Di Indonesia, UBER sudah ada di beberapa kota yaitu;
Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Yogyakarta dan Malang. Kedepan akan merambah
Kalimantan dan Sumatera.
UBER motor hanya ada di Indonesia. Itu karena menyesuaikan
kebutuhan masyarakat Indonesia.
Macam-macam pelayanan UBER:
Macam-macam pelayanan UBER:
1.
Uber X
2.
UberPool
3.
UberXL
4.
UberMotor
5.
UberBlack;
semacam mobil esklusif
6.
UberTrip
0 comments: